PENGARUH VARIASI CAMPURAN OLI SAMPING DENGAN BAHAN BAKAR PERTALITE TERHADAP SUHU MESIN DAN EMISI GAS BUANG PADA YAMAHA F1ZR 110CC

Authors

  • Misbachudin Politeknik Hasnur

DOI:

https://doi.org/10.46365/jmio.v1i02.376

Keywords:

Oli samping, Bahan bakar, semi synthetic, suhu mesin, emisi gas buang

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan suhu mesin dan emisi gas buang dengan variasi campuran oli samping yang berbeda dengan bahan bakar pertalite. Umumnya sepeda motor menggunakan bahan bakar bensin sehingga prinsip kerjanya tidak berbeda dengan motor pada mobil. Yang dimaksud sepeda motor 2 tak adalah sepeda motor yang mendapatkan satu kali tenaga hasil dari pembakaran gas, motor 2 tak ini memerlukan dua kali gerakan piston naik dan turun, dengan sekali putar poros engkol. Oli samping merupakan komponen yang sangat penting, Tanpa oli sampingmotor dua tak tidak dapat melakukan pembakaran secara sempurna. Adapun oli samping yang baik digunakan untuk mendinginkan temperatur mesin yaitu oli full syntethic Ester (Motul) karena suhu mesin semakin rendah dan mesin menjadi dingin, dengan campuran 20cc atau 30cc untuk 1 liter pertalite, dan suhu mesin paling tinggi yaitu pada oli semi synthetic (Idemitsu). Untuk emisi gas buang paling tinggi terdapat pada oli Motul yaitu 4.656 untuk CO dan 6.46 untuk CO2 pada campuran 30 cc, sedangkan untuk campuran 20 cc adalah 7.552 untuk CO dan 14.51 untuk CO2, dan emisi paling rendah terdapat pada oli Semi Synthetic (Idemitsu).

References

Sugianto. (2016). Sistem Karburator pada Motor 2 Tak Tahun 2014. Jawa Tengah.

Amin,Ahmad.(2016).Analisis pengambilan sample penelitian variasi oli samping Tahun 2014. Yogyakarta.

Supriyadi. (2015).analisis Penggunaan oli samping terhadap emisi gas buang yang berlebihan Tahun 2011. Banten.

Published

2020-05-30

How to Cite

Misbachudin. (2020). PENGARUH VARIASI CAMPURAN OLI SAMPING DENGAN BAHAN BAKAR PERTALITE TERHADAP SUHU MESIN DAN EMISI GAS BUANG PADA YAMAHA F1ZR 110CC. JMIO: Jurnal Mesin Industri Dan Otomotif, 1(2), 1–5. https://doi.org/10.46365/jmio.v1i02.376