PENGARUH ABU BOILER PEMBAKARAN BATUBARA TERHADAP SIFAT FISIKA-KIMIA TIGA TIPOLOGI LAHAN RAWA
Abstract
Budidaya tanaman di Kalimantan Selatan, umumnya dilakukan pada berbagai karakteristik lahan rawa dengan berbagai jenis lahan yang dipengaruhi oleh sistem hidrologi dan jenis tanah. Berbagai kendala dan permasalahan yang terjadi pada pengolahan tanah ataupun setelah tanaman berproduksi dan panen. Kendala dan permasalahan pada budidaya tanaman terjadi pada tanah di lahan rawa disebabkan munculnya karakteristik negatif dari tanah-tanah yang diberdayagunakan. Aplikasi bahan amelioransi seperti abu batubara diharapkan dapat membantu memperbaiki dan membenahi karakter negatif dari tanah-tanah yang diberdayagunakan tersebut. Potensial abu batubara yang mengandung beberapa unsur mineral pembenah tanah serta dapat dimanfaatkan sebagai sumber hara dan mineral untuk tanaman. Pengujian terhadap abu batubara sebesar 60 t ha-1 yang diaplikasikan pada tanah gambut, tanah mineral pasang surut dan tanah mineral tadah hujan memperlihatkan pengaruh yang beragam pada semua variabel pengamatan sifat-sifat tanah. Pengujian abu batubara yang diaplikasikan pada tanah gambut berpengaruh positif terhadap semua variabel pengamatan sifat tanah. Pengujian abu batubara yang diaplikasikan pada tanah mineral pasang surut berpengaruh positif terhadap pH tanah, sedangkan bulk density, Fe-larut dan Al-larut terindikasi meningkat sehingga berdampak negatif terhadap kapabilitas tanah untuk budidaya yang optimal. Pengujian aplikasi abu batubara pada tanah mineral tadah hujan hanya berpengaruh positif terhadap pH-tanah, sedangkan bulk density, Fe-larut dan Al-larut justru memberikan pengaruh negatif terhadap kelayakan tanah untuk budidaya tanaman.
Kata Kunci : abu batubara; lahan basah sub-optimal; kapabilitas tanah; bahan ameliorasi tanah.
References
Haryanti. N.S. 2014. Uji abu terbang PLTU Asam-asam sebagai bahan pembuatan bata 11 (2): 1-7. Universitas Lambung Mangkurat. Kalimantan Selatan.
Priatmadi, B. J., A. R. Saidy, M. Septiana. 2014. Pemanfaatan abu batubara untuk peningkatan produksi padi dan penurunan emisi gas rumah kaca pada lahan basah
sub-optimal. Laporan Akhir Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.
Rini, N., Hazli. S., Hamzar., T.B Prasetyo. 2009. Pemberian fly ash pada lahan gambut untuk mereduksi asam humat dan kaitannya terhadap Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg). Jurnal Teroka 9 (2): 143-154.
Saputra, R. A. 2016. Pengaruh aplikasi abu terbang batubara pada jenis sawah yang berbeda terhadap perubahan sifat kimia tanah, pertumbuhan, dan produksi padi. Tesis Fakultas Pertanian Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat. Kalimantan Selatan.
Susilo, H. 2015. Kadar klorofil daun dan pertumbuhan tanaman padi sawah di lahan pasang surut dengan aplikasi dosis abu batubara. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.
Sukandarrumidi, 2006. Batubara dan Pemanfaatannya: Pengantar Teknologi Batubara Menuju Lingkungan Bersih. UGM Press. Yogyakarta.
Simatupang, R.S., Indrayati, L., S. Asikin. 2013. Lahan Gambut, Pemanfaatannya dan Pengembangannya untuk Pertanian: Teknologi Budidaya Tanaman Panagn di Lahan
Gambut. Kanisius. Yogyakarta.
Noor, M., M. Alwi, Mukhlis, D. Nursyamsi, M. Thamrin. 2013. Lahan Gambut: Pemanfaatan dan Pengembangannya untuk Pertanian. Kanisius. Yogyakarta.
Noor, M. 2007. Rawa Lebak: Ekologi, Pemanfaatannya dan Pengembangannya. Rajawali Press. Jakarta.
Noor, A. 2013. Studi pengendalian keracunan besi pada padi di lahan pasang surut melalui keragaman genotipe padi dan ameliorasi lahan. Disertasi. Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor.
